Menjemput Bidadari
Rp100,000
Judul : Menjemput Bidadari
Penulis : Rahmi Oktariza
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : CV. Firaz Media
Di sudut kampung Sirukam, di antara kabut pagi dan suara gemercik air di kaki Gunung Talang, seorang perempuan sederhana menuliskan doa-doanya. Bukan tentang dunia yang gemerlap, bukan tentang cinta yang lekas datang, melainkan tentang harapan yang perlahan ia titipkan di sepertiga malam kepada Rabb-nya.
Menjemput Bidadari adalah kisah tentang kesabaran yang tidak lelah, tentang doa yang tak pernah putus, dan tentang cinta yang datang bukan dari tangan manusia, melainkan dari langit. Di setiap halaman, pembaca akan menemukan keheningan sajadah yang basah oleh air mata, harapan yang menggantung di ujung kabut, dan janji Allah yang tak pernah mengingkari.
Ini bukan kisah tentang perempuan sempurna. Ini tentang Aini, gadis kampung yang memilih bersandar pada adab dan ketulusan, menunggu lelaki yang datang dengan doa, bukan rayuan. Tentang keyakinan bahwa bidadari itu tak selalu bersayap, tapi bisa hadir sebagai istri yang lembut, ibu yang sabar, atau anak kecil yang kelak memanggilnya Ummi.
Menjemput Bidadari bukan sekadar cerita. Ia adalah cermin bagi hati-hati yang tengah menanti, penguat bagi jiwa-jiwa yang sabar, dan pengingat bahwa cinta yang datang dengan cara Allah, takkan pernah sekadar singgah—melainkan menetap hingga ke surga-Nya.
Description
Judul : Menjemput Bidadari
Penulis : Rahmi Oktariza
Ukuran : 14 x 21 cm
Penerbit : CV. Firaz Media
Di sudut kampung Sirukam, di antara kabut pagi dan suara gemercik air di kaki Gunung Talang, seorang perempuan sederhana menuliskan doa-doanya. Bukan tentang dunia yang gemerlap, bukan tentang cinta yang lekas datang, melainkan tentang harapan yang perlahan ia titipkan di sepertiga malam kepada Rabb-nya.
Menjemput Bidadari adalah kisah tentang kesabaran yang tidak lelah, tentang doa yang tak pernah putus, dan tentang cinta yang datang bukan dari tangan manusia, melainkan dari langit. Di setiap halaman, pembaca akan menemukan keheningan sajadah yang basah oleh air mata, harapan yang menggantung di ujung kabut, dan janji Allah yang tak pernah mengingkari.
Ini bukan kisah tentang perempuan sempurna. Ini tentang Aini, gadis kampung yang memilih bersandar pada adab dan ketulusan, menunggu lelaki yang datang dengan doa, bukan rayuan. Tentang keyakinan bahwa bidadari itu tak selalu bersayap, tapi bisa hadir sebagai istri yang lembut, ibu yang sabar, atau anak kecil yang kelak memanggilnya Ummi.
Menjemput Bidadari bukan sekadar cerita. Ia adalah cermin bagi hati-hati yang tengah menanti, penguat bagi jiwa-jiwa yang sabar, dan pengingat bahwa cinta yang datang dengan cara Allah, takkan pernah sekadar singgah—melainkan menetap hingga ke surga-Nya.
Reviews
There are no reviews yet.